Wujudul hilal 1 ramadhan 1432 H dan 1 Syawal 1432 H

Sebenarnya ini adalah repost dari wall photo yang sudah saya publish di fb setengah bulan yang lalu, tapi yang ini lebih komplit dikit karena ditambah beberapa titik pantau. Ini hanya sebagai catatanq ja gar blog yang sudah lama g dirawat ini tetap eksis dan update walopun untuk hal2 yang kecil tapi walopun hal2 kecil semoga tetap bermanfaat…amin 🙂

yah kali ini sy kembali mensimulasikan pergerakan bulan,matahari dan bumi dengan sotfware stellarium di ubuntu untuk memprediksikan awal bulan ramadhan 1432 H dan awal syawal 1432 H. Titik pantau yang digunakan kali ini adalah adalah 3 kota yang pernah menjadi tempat tinggalq yaitu Bondowoso 261 m dpl (tempat tinggal asli), Jember 99 m dpl (tempat tinggal saat kuliah) dan Karawang 14 m dpl (saat ini).

Berikut screenshot untuk awal ramadhan 1432 H untuk ketiga titik pantau tersebut.

Bondowoso

Untuk daerah Bondowoso, pada tanggal 31 juli 2011, sunset terjadi pada pukul 17.21 WIB dan bulan telah terlihat saat matahari terbenam dengan ketinggian +- 6.48 derajat diatas ufuk.

Jember

Untuk daerah Jember, pada tanggal 31 juli 2011, sunset terjadi pada pukul 17.29 WIB dan bulan telah terlihat saat matahari terbenam dengan ketinggian +- 5.3 derajat diatas ufuk.

Karawang

Untuk daerah Karawang, pada tanggal 31 juli 2011, sunset terjadi pada pukul 17.50 WIB dan bulan telah terlihat saat matahari terbenam dengan ketinggian +- 6.46 derajat diatas ufuk.
Dari pemantauan tersebut insya Allah esok harinya tanggal 1 Agustus 2011 telah memasuki bulan Ramadhan 1432 H dan memulai puasa ramadhan.

Sedangkan screenshot untuk awal syawal 1432 H untuk ketiga titik pantau tersebut adalah sebagai berikut.

Bondowoso

Untuk daerah Bondowoso, pada tanggal 29 Agustus 2011, sunset terjadi pada pukul 17.22 WIB dan bulan telah terlihat saat matahari terbenam dengan ketinggian +- 1.32 derajat diatas ufuk.

Jember

Untuk daerah Jember, pada tanggal 29 Agustus 2011, sunset terjadi pada pukul 17.22 WIB dan bulan telah terlihat saat matahari terbenam dengan ketinggian +- 1.28 derajat diatas ufuk.

Karawang

Untuk daerah Karawang, pada tanggal 29 Agustus 2011, sunset terjadi pada pukul 17.48 WIB dan bulan telah terlihat saat matahari terbenam dengan ketinggian +- 1.47 derajat diatas ufuk.

Dari ketiga pemantauan tersebut, mungkin bulan telah terlihat/muncul saat matahari terbenam. Namun berdasarkan pengalaman para pemantau saat pemantauan langsung di lapangan (rukyatul hilal) bulan baru akan bisa dilihat dengan mata telanjang jika ketinggian bulan lebih dari 2 derajat diatas ufuk. so entah kenyataannya nanti akan seperti apa, apakah bulan benar2 bisa terlihat pada tanggal 29 agustus 2011 tersebut dan esok harinya tanggal 30 Agustus  2011 qt bisa melakukan sholat ied atau bulan belum bisa terlihat dan sholat ied dilaksanakan 31 Agustus 2011. Wallahu a’lam.

Ini hanya simulasi yang didasarkan atas perhitungan perputaran bumi, bulan dan matahari yang mememiliki keteraturan dalam peredarannya.

,

  1. #1 by Veevee on August 22, 2011 - 13:43

    Apakah untuk penetapan akhir ramadhan ada dalil menggenapkan (30 hari) bukannya itu perintah “menggenapkan” Sya’ban untuk memulai Shaum Ramadhan?

    • #2 by coys on August 25, 2011 - 22:19

      wah iya…
      thanks atas koreksinya…
      tapi kalo seandainya bulan memang belum bisa terlihat lalu bagaimana,,,???

  2. #3 by ekadana on August 29, 2011 - 23:09

    Semoga Ilmu / pengetahuan ini menjadi acuan / patokan untuk menentukan jatuhnya 1 syawal di tahun yang akan datang.
    sehingga seluruh umat Islam di Indonesia bisa bersama sama merayakan 1 syawal dengan bersamaan.
    Jadi tidak akan mengalami perbedaan lagi.

    Amatlah disayangkan jika ada yang berbeda untuk keputusan 1 syawal ataupun hari2 besar Islam yang lainnya,
    karena menurut saya selain sholat 5 waktu yang berjemaah / bersama sama juga perayaan 1 syawal juga harus berjemaah.

    Semoga saja …. Amin

  3. #4 by majlishusna on August 30, 2011 - 05:31

    Alhamdulillah pemerintah mendengar jumhur ulama untuk tahun 1432 ini

  4. #5 by Dian on August 31, 2011 - 09:23

    Perhitungan ahli hisab mungkin benar, namun dasar ilmiah yg berasal dari quran dan sunnah didasarkan pada penglihatan mata seseorang, bukan perhitungan. Coba cari adakah quran dan hadits yg menyebutkan penentuan bulan berdasarkan perhitungan mungkin terlihat atau tidaknya bulan? Melihat hilal itu syarat primer dan menghitung hilal itu syarat sekunder dan baru diadakan krn zaman Rasulullah saw. Menghitung hilal itu tidak dilakukan padahal dizaman itu ilmu falak (perbintangan) sudah ada. Persatuan ummat hanya terjadi klo kita ikuti sunnah Rasulullah saw, bukan dengan meninggalkan sunnah. Satu lagi software semacam stellarium kan buatan manusia, sedangkan yg membuat alam ini Allah swt, dan Pembuat Alam ini menyuruh lihat hilal menggunakan Software buatan-Nya secara langsung yakni dengan melihat langsung yg siapapun dapat melakukkannya dari yang buta huruf hingga yg paling pintar didunia. Allahu .alam

  5. #6 by nadrowi on September 1, 2011 - 00:58

    Wahyu pertama Al Qur’an adalah perintah membaca.. Pertanyaannya, apa yang harus dibaca dan bagaimana cara membacanya..?? Ternyata hisab adalah aktivitas “membaca” degnan cara menghitung perjalanan bulan dan matahari, jadi jika kita sudah bisa melihat atau membaca hilal melalui ILMU PENGETAHUAN (yang memang menjadi kewajiban umat Islam utk menuntutnya) maka kenapa harus repot melihat dengan mata telanjang… Jika karena alasan ingin ikut sunnah Rasul, lantas mengapa hari gini kita menghitung waktu sholat dengan jam, bukan dengan merukyat perjalanan matahari seperti zaman Rasul ?.. Persatuan umat memang harus diutamakan, tapi sayangnya ketika mayoritas umat Islam di negara lain melakukan sholat ied pada 30 agustus, kenapa umat Islam indonesia yang selalu berteriak tentang persatuan ummat harus berbeda dengan jamaah Islam sedunia??? Pertanyaan ini yang sempat mengganggu benak awam saya…

  6. #7 by herbcure on September 19, 2011 - 14:58

    menghitung… dan melihat…dua duanya melihat
    satu penghlihatan pakai akal/logika dan satunya dengan penglihatan mata
    masing2 punya kelemahan yg pakai hitungan belum tentu benar dan yang pakai penglihatan / alat teropong belum tentu melihat

    purnama terlihat tanggal 12 sep 2011 ± jam 6 sore di ufuk timur, pertanda malam tgl 15 syawal
    kalau dihitung mundur maka boleh jadi awal sholat ied adalah 29 Agustus 2011

    wallahu a’lam bi sowab

  7. #8 by Marylyn on February 22, 2013 - 21:21

    It seems u really fully understand plenty about this specific subject and it shows through this particular blog post, termed “Wujudul hilal 1 ramadhan 1432 H
    dan 1 Syawal 1432 H | Library Linux”. Thank you -Stephen

Leave a reply to Veevee Cancel reply